Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma

Kamis, 07 Januari 2016

Tugas 4



Kalimat efektif adalah kalimat yang sesuai dengan kaidah bahasa baik ejaan maupun tanda bacanya sehingga mudah dipahami oleh pembaca atau pendengarnya. Dengan kata lain, kalimat efektif mampu  menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pendengar atau pembacanya seperti apa yang dimaksudkan oleh penulis.

Suatu kalimat dapat dikatakan sebagai kalimat efektif jika memiliki beberapa syarat sebagai berikut:

1. Mudah dipahami oleh pendengar atau pembacanya.
2. Tidak menimbulkan kesalahan dalam menafsirkan maksud sang penulis.
3. Menyampaikan pemikiran penulis kepada pembaca atau pendengarnya dengan tepat.
4. Sistematis dan tidak bertele-tele.

Prinsip-Prinsip Kalimat Efektif:

Kalimat efektif memiliki prinsip-prinsip yang harus dipenuhi yaitu kesepadanan, kepararelan, kehematan kata, kecermatan, ketegasan, kepaduan dan kelogisan kalimat. Prinsip-prinsip kalimat efektif tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

A. Kesepadanan Struktur

Kespadanan adalah keseimbangan antara gagasan atau pemikiran dengan struktur bahasa yang dipakai dalam kalimat. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan struktur, yaitu:

1. Memiliki subjek dan predikat yang jelas

Contoh:

Bagi semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegiatan study tour.       (Tidak efektif)
Semua siswa kelas 2 harus mengikuti kegaiatan study tour.              (Efekti)

Untuk menghindari ketidak jelasan subjek, hindarilah pemakaian kata depan (Preposisi) di depan Subjek.

2. Tidak memiliki subjek yang ganda di dalam kalimat tunggal.

Contoh:

Pembangunan Jalan itu kami dibantu oleh semua warga desa.                       (Tidak Efekti)
Dalam membangun jembatan itu, kami dibantu oleh semua warga desa.     (Efektif)

B. Kepararelan Bentuk

Kalimat efektif memiliki kesamaan bentuk kata yang digunakan di dalam kalimat. Yang dimaksud dengan kesamaan bentuk kata adalah jika kata pertama berbentuk verba, maka kata selanjutnya berbentuk verba. Namun, jika kata pertama berbentuk nomina, maka kata selanjutnya berbentuk nomina.

Contoh:

Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan pengaplikasian definisi kaliamt efektif.       (Tidak efektif)
Langkah-langkah dalam menulis kalimat efektif adalah memahami, mengetahui, dan mengaplikasikan definisi kalimat efektif.          (Efektif)


Advertisement

C. Kehematan Kata

Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata atau frasa yang tidak perlu digunakan. Untuk menghindari pemborosan kata di dalam kalimat, hal yang harus diperhatikan adalah: 

1. Menghindari unsur yang sama pada kalimat majemuk

Contoh:

Saya tidak suka buah apel dan saya tidak suka duren.        (Tidak efektif)
Saya tidak suka buah apel dan duren.                                    (Efektif)

2. Menghindari kesinoniman dalam kalimat

Contoh:

Saya hanya memiliki 3 buah buku saja.          (Tidak efektif)
Saya hanya memiliki 3 buah buku.                   (Efektif)

3. Menghindari penjamakan kata pada kata jamak

Para mahasiswa-mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat.    (Tidak efektif)
Para mahasiswa berunjuk rasa di depan gedung rektorat.                          (Efektif)

D. Kecermatan

Yang dimaksud kecermatan adalah cermat dan tepat dalam memilih kata sehingga tidak menimbulkan kerancuan dan makna ganda.

Contoh:

Guru baru pergi ke ruang guru.            (Tidak efektif)
Guru yang baru pergi ke ruang guru.   (Efektif)

E. Ketegasan

Kalimat efektif memberikan penegasan kepada ide pokonya sehingga ide pokonya menonjol di dalam kalimat tersebut.  Berikut cara memberikan penegasan pada kalimat efektif.

1. Meletakan kata kunci di awal kalimat

Contoh:

Sudah saya baca buku itu.      (Tidak efektif)
Buku itu sudah saya baca.      (Efektif)

2. Mengurutkan kata secara bertahap.

Contoh:

Pertemuan itu dihadiri oleh menteri pendidikan, gubernur dan presiden.   (Tidak efektif)
Pertemuan itu dihadiri oleh presiden, menteri pendidikan dan gubernur.     (Efektif)

F. Kepaduan

Kalimat efektif memiliki kepaduan pernyataan sehingga informasi yang disampaikan tidak terpecah-pecah.

Contoh:

Budi membicaran tentang pengalaman liburannya.   (Tidak efektif)
Budi membicarak pengalaman liburannya.                   (Efekti)

G. Kelogisan

Ide kalimat dalam kaliamat efektif dapat diterima atau dimengerti oleh akal dan sesuai dengan kaidah EYD.

Contoh:

Waktu dan tempat kami persilahkan!     (Tidak efektif)
Bapak kepala sekolah kami persilahkan! (Efekti)

Demikianlah prinsip-prinsip dalam kalimat efektif yang harus ada atau dipenuhi dalam pembuatan kalimat efektif agar tujuan komunikatif kalimat tersebut dapat tersampaikan dengan jelas kepada pendengar atau pembacanya.

Contoh-contoh kalimat efektif:

  • Karena tidak tidur semalaman, dia terlambat datang ke sekolah.
  • Dia memakai baju merah.
  • Sesudah dipahami dan dihayati pancasila harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Tugas itu bagi saya sangat mudah.
  • Semua mahasiswa diwajibkan membayar uang kuliah sebelum tanggal 26 Februari 2015.
  • Saya sedang membuat nasi goreng.
  • Selanjutnya, saya akan menjelaskan pentingnya air bagi kehidupan. 




Ubahlah kalimat berikut ini menjadi kalimat efektif!

1. Kepada semua informan penelitian mendapatkan dua macam instrument yaitu angket dan catatan kegiatan.
2. Di dalam artikel Koran itu menyuratkan bahwa sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
3. Dengan beredarnya internet masuk desa bermanfaat sekali bagi masyarakat pedesaan.


Kalimat Efektif :

1. Semua informan penelitian mendapatkan instrument angket dan catatan kegiatan.
2. Artikel Koran menyuratkan sumber daya alam yang bermacam-macam di Indonesia belum dimanfaakan maksimal.
3. Beredarnya internet masuk desa bermanfaat bagi masyarakat.


Sumber : http://www.kelasindonesia.com/2015/02/pengertian-kalimat-efektif-adalah-beserta-contoh-lengkap.html 

Rabu, 06 Januari 2016

Tugas Softskill 3b


Contoh dalam Kalimat Sinonim, Hiponimi, Homonimi, Polisemi, dan Antonimi (Tugas 3b)

Makna Sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Contoh:
Umpamanya kata buruk dan jelek adalah dua buah kata yang bersinonim ;bunga, kembang, dan puspa adalah tiga buah kata yang bersinonom; mati, wafat, meninggal, dan mampus adalah empat buah kata yang bersinonim.
Contoh kalimat
• Perbuatan ani sangat buruk sekali sehingga temannya tidak mau berteman
• Baju yang dipakai ani sangat jelek dipakai
• Anak ayam mati terlindas mobil
• Ayah toni baru saja meninggal karena tertabrak mobil
• Contoh lain :
• binatang = fauna
• bohong = dusta
• haus = dahaga
• pakaian = baju
• bertemu = berjumpa

Hiponimi
Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim.

Contoh: 
• Hipernim : Hantu. Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung,
  tuyul, genderuwo, suster ngesot, dan lain-lain.
• Hipernim : Ikan. Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat, cupang dsb.
• Hipernim : Odol. Hiponim : Pepsodent, ciptadent, siwak f, kodomo, smile up, close up, maxam,
  formula, sensodyne, dll.
• Hipernim : Kue. Hiponim : Bolu, apem, nastar nenas, biskuit, bika ambon, serabi, ape, cucur,
  lapis, bolu kukus, bronis, sus, dsb.

Homonimi
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon.

Contoh Homograf : 
Amplop
+ Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kita harus menggunakan amplop (amplop = amplop
   surat biasa)
+ Agar bisa diterima menjadi pns ia memberi amplop kepada para pejabat (amplop = sogokan
   atau uang pelicin)
Bisa
+ Bu Fitri bisa memainkan gitar dengan kakinya (bisa = mampu)
+ Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti (bisa = racun)
• Contoh Homofon :
- Masa dengan Massa
+ Piring itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
+ Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat umum)
• Tambahan :
- Anonim adalah tidak memiliki nama atau tidak diberikan nama.
• Homonim adalah : Dua kata yang bentuk penulisan dan pengucapanya sama tetapi artinya
  berbeda.

Contoh:
a. Harlan sudah bisa menyetir mobil. (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)
b. Tetanggaku terkena bisa ular yang mematikan.(artinya racun makna denotasi)


Polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata “kepala” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher.

Contoh:
• Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp
   kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
• Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian
  tubuh manusia yang ada di atas).
• Tiap kepala harus membayar upeti sekodi tiwul kepada ki joko cempreng.
  (kepala berarti individu).
• Pak Harlan membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di
  mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).

Antonimi
Perhubungan makna yang terdapat antara sinonimi, homonimi, hiponimi, atau [polisemi, bertalian dengan kesamaan-kesamaan; antonimi, sebaliknya, dipakai untuk menyebut makna-makna yang berlawanan. Bentuk-bentuk seperti laki-laki, hidup, gadis, masing-masing berantonim dengan perempuan, mati, dan janda. Dan kata-kata yang berlawanan makna itu disebut mempunyai perhubungan yang bersifat antonimi.
Atau dengan kata lain Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.

Contoh Antonim :
  - Keras x Lembek
  - Naik x Turun
  - Kaya x Miskin
  - Surga x Neraka
  - Laki-laki x Perempuan
  - Atas x Bawah

Contoh kalimat :
1. Suara Harlan sangat keras sekali
2. Kue lapis yang dimakan Harlan sangat lembek
3. Laki-laki itu datang tak diundang
4. Fatimah adalah perempuan yang baik hati dan ramah



Sumber : http://ajiwahyupamungkas.blogspot.co.id/2015/12/contoh-dalam-kalimat-sinonim-hiponimi.html