MINGGU KE 7
Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak
yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan
dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.Prototyping dapat
diartikan sebagai proses yang digunakan untuk membantu pengembang perangkat lunak
dalam membentuk model dari perangkat lunak yang harus dibuat.
a.
Metode Rapid Prototyping
Rapid prototyping merupakan
kumpulan beberapa teknik untuk membuat prototype secara cepat, lebih hemat
biaya dengan menggunakan Computer-Aided Design (CAD). Rapid Prototyping
memberikan gambaran mendasar dari proses manufaktur umum dan Menyajikan
prinsip-prinsip dan aplikasi merancang dan fabrikasi bagian di format .
Sehingga produsen dan desainerdisetiap industri memiliki banyak keuntungan,
cepat dan biaya yang efektifuntuk menciptakan model 3-dimensi yang berkualitas
tinggi.
– Apa itu Rapid Prototyping ?
Rapid Prototyping (RP) dapat didefinisikan sebagai metode-metode yang digunakan
untuk membuat model berskala (prototipe) dari mulai bagian suatu produk (part)
ataupun rakitan produk (assembly) secara cepat dengan menggunakan data Computer
Aided Design (CAD) tiga dimensi. Rapid Prototyping memungkinkan visualisasi
suatu gambar tiga dimensi menjadi benda tiga dimensi asli yang mempunyai
volume. Selain itu produk-produk rapid prototyping juga dapat digunakan untuk
menguji suatu part tertentu. Metode RP pertama ditemukan pada tahun 1986 di
California, USA yaitu dengan metode Stereolithography. Setelah penemuan metode
tersebut berkembanglah berbagai metode lainnya yang memungkinkan pembuatan
prototipe dapat dilakukan secara cepat.
Saat ini, pembuatan prototipe
menjadi syarat tersendiri pada beberapa perusahaan dalam upaya penyempurnaan
produknya. Beberapa alasan mengapa rapid prototyping sangat berguna dan
diperlukan dalam dunia industri adalah:
Meningkatkan efektifitas
komunikasi di lingkungan industri atau dengan konsumen.
Mengurangi kesalahan-kesalahan
produksi yang mengakibatkan membengkaknya biaya produksi.
Mengurangi waktu pengembangan
produk.
Meminimalisasi
perubahan-perubahan mendasar.
Memperpanjang jangka pakai produk
misalnya dengan menambahkan beberapa komponen fitur atau mengurangi fitur-fitur
yang tidak diperlukan dalam desain.
Rapid Prototyping mengurangi
waktu pengembangan produk dengan memberikan kesempatan-kesempatan untuk koreksi
terlebih dahulu terhadap produk yang dibuat (prototipe). Dengan menganalisa
prototipe, insinyur dapat mengkoreksi beberapa kesalahan atau ketidaksesuaian
dalam desain ataupun memberikan sentuhan-sentuhan engineering dalam
penyempurnaan produknya. Saat ini tren yang sedang berkembang dalam dunia
industri adalah pengembangan variasi dari produk, peningkatan kompleksitas
produk, produk umur pakai pendek, dan usaha penurunan biaya produksi dan waktu
pengiriman. Rapid prototyping meningkatkan pengembangan produk dengan
memungkinkannya komunikasi yang lebih efektif dalam lingkungan industri.
b. Dimensi Prototype
Dalam hal ini terdapat beberapa
dimensi Prototype yaitu :
penyajian, lingkup, executability
dan maturation.
Langkah menggunakan Metode
Komputer, yaitu :
Menirukan lebih banyak kemampuan
sistem.
– Pada umumnya hanya baru
beberapa aspek atau fitur
– Dapat berpusat pada lebih
banyak detail
– Bahaya: Para pemakai jadi lebih
segan untuk menyarankan perubahan sekali
ketika mereka melihat prototype yang lebih realistis.
b.
Terminology
c. Konstruksi
teknis pada Terminologi Prototype yang digunakan sebagai media interaksi
manusia dan komputer.
1.Prototype Horisontal
– Sangat luas, mengerjakan
sebagian besar interface, tetapi tidak mendalam
– Mencakup seluruh antarmuka
pengguna namun tanpa fungsi pokok, berupa simulasi dan belum dapat digunakan
untuk melakukan pekerjaan yang sesungguhnya
– Misal, pengguna dapat
mengeksekusi seluruh navigasi dan perintah pencarian, tapi tanpa memanggil
informasi real.
– Mengurangi level
fungsionalitas, tetapi semua fitur ada.
2.Prototype Vertikal
– Lebih sedikit aspek atau fitur
dari interface yang disimulasikan, tetapi dilaksanakan dengan rincian yang
sangat baik
– Mengandung fungsi yang detail
tapi hanya untuk beberapa fitur terpilih, dan tidak pada keseluruhan sistem
– Misalnya dalam sistem informasi
penerbangan, pengguna dapat mengakses suatu basisdata dengan data real dari
penyedia informasi, tetapi tidak untuk keseluruhan data
– Mempunyai performans lebih
rendah dibanding sistem final
– Tidak dalam jaringan
3. Early Prototyping (prototipe
cepat)
4. Late Prototyping (prototipe
lambat)
5. Low-fidelity Prototyping
(prototype dengan tingkat ketepatan yang rendah).
Low – fidelity prototype
Characteristics :
– Gambaran cepat dari sistem
final
– Mempunyai fungsi atau interaksi
yang terbatas
– Lebih menggambarkan konsep ,
perancangan, alternativ, dan layout layar dibanding model interaksi pengguna
dengan sistem.
– Mendemonstrasikan secara umum
‘feel and look’ dari antarmuka pengguna.
– Tidak untuk memperlihatkan
secara rinci bagaimana operasi sistem aplikasi.
– Digunakan pada awal siklus
perancangan
– Memperlihatkan konsep
pendekatan secara umum tanpa harus membuang banyak tenaga, biaya dan waktu.
Contoh (1) storyboard:
– Digunakan di awal desain.
– Biasanya digunakan dengan
skenario, lebih terinci, dan dapat diputar ulang.
– Kumpulan dari sketsa/frame
individual.
– menyajikan urutan inti cerita.
– menunjukkan bagaimana
kemungkinan user dapat mengalami peningkatan melalui setiap aktifitas.
Contoh (2) sketsa:
– Sketsa sangat penting untuk
low-fidelity prototyping.
– Jangan takut dengan kemampuan
menggambar.
– Menyajikan “tampilan” yang
kotor dan cepat dari interface, konsep desain,dll.
Contoh (3) “wizard-of-oz”:
– User berpikir mereka
berinteraksi dengan komputer, tapi developerlebih menanggapi hasilnya daripada
sistemnya.
– Biasanya dilakukan di awal
desain untuk memahami apa yang diharapkan oleh user.
6. Mid-fidelity prototyping
(prototype dengan tingkat ketepatan sedang)
Contoh tools yang digunakan:
powerpoint, illustrator, dll.
7. High-fidelity prototyping
(prototype dengan tingkat ketepatan yang tinggi)
Tools umum yang digunakan:
Macromedia Director, Visual
Basic, Flash, illustrator.
High – fidelity prototype
Characteristics :
– Mempunyai interaksi penuh
– Pengguna dapat memasukkan data
kedalam medan masukan, menanggapi pesan, memilih icon untuk membuka
window,berinteraksi dengan UI
– Mewakili fungsi-fungsi inti
dari antarmuka pengguna produk
– Umumnya dibuat dengan 4GLs
seperti Smalltalk atau bahasa pemrograman berbasis visual
– Dapat mensimulasikan sebagaian
besar fungsi dari sistem akhir
– Trade off kecepatan dengan
ketelian
– Tidak secepat dan semudah
membuat prototipe low-fidelity
– Mewakili antarmuka pengguna
yang akan diimplementasikan dalam produk akhir
– Mempunyai penampilan yang
sangat mirip dengan produk aktual
8. Low VS high-fidelity
prototypes
– Fidelity mengacu pada tingkat
kerincian dengan produk akhir
– Low-fidelity prototype Æ tidak
terlalu rinci
– High fidelity prototype Æ
seperti produk akhir
9. Scenario-based prototyping
– Mengurangi level fungsionalitas
dan jumlah fitur
– Sangat mudah untuk dirancang
dan diimplementasikan
– Hanya mampu untuk
mensimulasikan UI sepanjang pengujian pengguna mengikuti rencana pengujian
sebelumnya.
– Berukuran kecil, dapat diubah
dan ditest berulang-ulang.
– Dapat dikembangkan menggunakan
satu atau beberapa skenario tugas
10. Major Prototype Types
* Low-Fidelity Prototypes
– Prototipe dengan menggunakan
sketsa (contoh/tiruan) dan kertas.
– Fiktif, dengan menggunakan
komponen antarmuka yang dibuat terlebih dulu pada kertas
* Medium-Fidelity Prototypes
– Membuat gambar pada komputer
Storyboards
– Membangun antarmuka pengguna
dalam mode test
– Membuat Slides show dan
simulasi
* High-Fidelity Prototyping
Techniques
– Berupa prototipe yang berbasis
perangkat lunak dengan tool RAD, GUI Builders dan Editor Script
11. Paper prototyping
* Teknik ini memanfaatkan materi
dan peralatan sederhana (kertas dan pensil) untuk membuat antarmuka sistem pada
kertas.
* Model prototipe ini merupakan
salah satu cara yang efektif dan berguna untuk mengevaluasi dan meng-iterasi
perancangan sebelum tim memutuskan untuk mengimplementasikannya
* Elemen antarmuka seperti menu,
window, dialog dan icon dapat dibuat sketsanya pada kertas.
d. Metode prototyping meliputi
langkah-langkah :
1. Pemilahan fungsi
2. Penyusunan Sistem Informasi
3. Evaluasi
4. Penggunaan Selanjutnya
Ada 2 Jenis Prototype :
Jenis I : Suatu Sistem yang akan
menjadi sistem operasional
Jenis II : Suatu model yang dapat
dibuang yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.
Jenis-jenis prototyping meliputi:
1. Feasibility prototyping
2. Requirement prototyping
3. Desain Prototyping
4. Implementation prototyping
Teknik-teknik prototyping
meliputi:
1. Perancangan Model
2. Perancangan Dialog
3. Simulasi
Prototyping Tools
1. Draw/Paint Program, contoh:
Photoshop, Coreldraw
– Menggambar setiap layar, baik
untuk dilihat.
– Prototype horisontal, tipis.
– Adobe Photoshop.
2. Scripted Simulations/Slide
Show,
contoh: Powerpoint,
Hypercard,Macromedia Director, HTML.
– Letakkan tampilan seperti
storyboard dengan (animasi) perubahan diantaranya.
– Dapat memberikan user catatan
yang sangat spesifik.
– Disebut chauffeured prototyping.
– Macromedia Director.
3. Interface Builders, contoh:
Visual Basic, Delphi, UIMX.
– Tools untuk menampilkan
jendela, kendali, dan lain-lain dari interface.
contoh :
Fitur yang baik
– Mudah dikembangkan dan
memodifikasi layar.
– Mendukung jenis interface yang
dikembangkan.
– Mendukung berbagai macam divasi
Input/Output.
– Mudah untuk memodifikasi dan
menghubungkan layar.
– Mengijinkan memanggil prosedur
eksternal dan program.
– Mengijinkan mengimpor teks,
grafik, media lain.
– Mudah untuk dipelajari dan
digunakan.
– Dukungan yang baik dari vendor.
SUMBER : http://archer.web.id/rekayasa-interface/rapid-prototyping/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar