Universitas Gunadarma

Universitas Gunadarma

Minggu, 29 Januari 2017

5 tips menyelesaikan skripsi dengan tepat dan cepat







Selain pertanyaan “kapan menikah?”, salah satu pertanyaan lain yang acapkali dilontarkan sanak keluarga kepada beberapa dari kita yang masih kuliah ialah “kapan lulus?”

Bagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang berjuang menyelesaikan skripsi, pertanyaan semacam ini terkadang terasa sensitif untuk dibahas. Siapa yang tidak ingin cepat lulus? Sebagai mahasiswa, kelulusan dan wisuda merupakan impian yang dinanti-nanti. Namun seringkali harapan ini terhalangi dengan skripsi yang tak juga kunjung selesai. Bagaimana caranya untuk menyelesaikan skripsi dengan tepat dan cepat agar hati terasa ‘plong’? Beberapa saran berikut mungkin berguna bagi Anda.

1. Jangan menunda untuk memulai

Langkah awal dari menyelesaikan sebuah skripsi adalah dengan memulainya. Memulai sesuatu merupakan bagian tersulit dari sebuah pekerjaan karena membutuhkan niat dan motivasi yang besar. Namun, apabila kita terus menunda-nunda mengawali pengerjaan skripsi, maka skripsi kita pun tentu tidak akan pernah berkembang, apalagi selesai. Memulai skripsi bisa jadi terasa berat, namun bayangkan betapa lebih beratnya beban mental di hati kita apabila kelulusan tertunda akibat skripsi yang tidak kunjung selesai.

2. Buatlah target

Berbeda dengan tugas-tugas kuliah lain yang memiliki tenggat waktu dalam hitungan hari, biasanya skripsi memiliki waktu pengerjaan yang cukup lama, yaitu sekitar satu atau dua semester. Dengan banyaknya waktu yang tersedia, terkadang kita terbawa suasana santai karena tidak merasa dikejar-kejar deadline. Inilah gunanya membuat target. Tanpa adanya target, kita akan terlena dengan banyaknya waktu yang (seakan-akan) kita punya. Hal ini dapat berujung pada pengerjaan skripsi yang terburu-buru di minggu-minggu terakhir, atau lebih buruk lagi, skripsi yang tidak selesai pada waktunya. Buatlah sebuah target yang realistis dan tempel di kamar tidur agar menjadi pengingat bagi Anda setiap hari.

3. Seringlah bertemu dosen pembimbing

Bertemu dosen pembimbing seringkali terasa menyeramkan (bagi saya pribadi). Berbagai pertanyaan “menjebak” dan kritikan akan dilontarkan oleh sang dosen, khususnya saat skripsi kita dirasanya belum matang dan mendalam. Namun inilah pentingnya bertemu dengan dosen pembimbing. Selain untuk mendapatkan berbagai kritikan dan masukan yang membangun, kita juga dapat berdiskusi dan menambah wawasan mengenai skripsi yang sedang kita kerjakan.

4. Terapkan prinsip “kerjakan satu hari sekali”

Saat mengerjakan skripsi beberapa waktu yang lalu, saya memegang teguh satu prinsip: mengerjakan skripsi haruslah seperti mandi, yaitu minimal sehari satu kali. Mengapa? Karena apabila kita terbiasa untuk meninggalkan skripsi lebih dari satu hari, kita akan merasa semakin malas untuk memulai mengerjakannya kembali.

Dengan membiasakan diri mengerjakan skripsi minimal satu hari sekali selama kurang lebih satu jam, motivasi untuk menyelesaikan skripsi akan tetap terjaga. Prinsip ini juga akan membantu kita dalam mencicil beban skripsi, sehingga tanpa terasa lembaran skripsi kita sudah bertambah banyak setiap hari. Ingatlah peribahasa, “Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.”

5. Sempatkan diri untuk refreshing

Untuk dapat mengetik puluhan lembaran skripsi, dibutuhkan pikiran yang terbuka dan tenang agar kita mendapatkan banyak inspirasi. Oleh karena itu, penting untuk menyempatkan diri melepas penat dan refreshing agar otak kita rileks dan ide-ide mengalir dengan lancar.


Apabila pikiran Anda mulai terasa jenuh atau terbebani berlebihan akibat mengerjakan skripsi, sempatkan diri untuk melakukan hobi yang Anda sukai atau menonton bioskop bersama sahabat untuk melepas penat sehingga setelahnya Anda dapat kembali berkutat dengan buku-buku dan berhadapan dengan komputer dalam keadaan segar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar